Detail Berita

Pj. Walikota didampingi Kepala Dinas Pendidikan Bersilaturrahmi dengan Kepala Sekolah Tingkat TK, SD dan SMP se-Pekanbaru

Pj. Walikota didampingi Kepala Dinas Pendidikan Bersilaturrahmi dengan Kepala Sekolah Tingkat TK, SD dan SMP se-Pekanbaru

PEKANBARU – Pj. Walikota Pekanbaru Muflihun, S.STP., M.AP bersilaturrahmi dengan seluruh Kepala Sekolah tingkat TK, SD dan SMP se-Kota Pekanbaru, didampingi langsung Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Selasa (14/2/2023) di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru. Pj. Walikota Muflihun menjelaskan kondisi keuangan daerah dan program kebersihan serta pencegahan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Pertemuan diawali dengan pemaparan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Dr. H. Abdul Jamal, M.Pd. menjelaskan kondisi guru honorer dan kebijakan pemerintah pusat dimana pegawai honorer akan dihapuskan jelang akhir 2023, "Bisa kolaps dunia pendidikan kita karena kekurangan guru secara drastis. Saat ini Jumlah guru honorer mencapai 1.500 orang. Dan  gaji guru honorer sekolah dibiayai dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Guru honorer digaji Rp.1 juta per orang. Namun, dana BOS tidak akan cukup untuk operasional proses belajar mengajar dan peningkatan mutu, jika dana BOS terserap untuk membayar honor guru”.

Pemaparan Kepala Disdik Abdul Jamal ditanggapi oleh Pj. Walikota Muflihun dengan menjelaskan kondisi keuangan saat ini, Pemerintah Kota Pekanbaru harus membereskan tunda bayar (utang ke pihak ketiga) yang masih tersisa Rp70 miliar. "Dari penjelasan kepala Disdik tadi, untuk dana BOS bagi satu pelajar SD hanya menerima Rp. 900.000 per tahun. Seharusnya, operasional belajar mengajar satu murid SD Rp. 2,6 juta per orang. Artinya, kami harus menganggarkan dana BOS Daerah" ucap Muflihun. Tahun ini, Pemko Pekanbaru tak bisa menganggarkan dana BOS daerah  karena keterbatasan anggaran. Namun, Pemko Pekanbaru akan berupaya meningkatkan pendapat asli daerah (PAD) agar bisa menambah anggaran bagi pelajar SD dan SMP. "Kami telah menganggarkan pembangunan dua unit sekolah dan 24 ruang kelas baru (RKB) tahun ini. Diharapkan, dua sekolah baru dan penambahan RKB di sekolah lain dapat mengurangi beban orang tua yang anaknya terdampak zonasi" harap Muflihun.

Berdasarkan hasil penghitungan, belanja pegawai Pemko Pekanbaru di atas rata-rata yakni sekitar 30 persen ke atas. Solusinya, PAD harus ditingkatkan lebih dari Rp1 triliun."Saya akan berdiskusi dengan Pemprov Riau dan pemerintah pusat bagaimana 1.500 guru honorer itu bisa diterima menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)" ujar Muflihun. Beliau bersama kepala Disdik juga sedang memikirkan tingkat efektivitas mengajar bisa menjadi lebih baik. Apalagi, ada sekolah yang kekurangan guru. "Saya juga minta para kepala sekolah TK, SD, dan SMP agar lebih serius mengurus anak didik. Karena, kemajuan peserta didik berada di tangan kepala sekolah" ucap Muflihun. Persoalan lain adalah masalah kebersihan dan LGBT. Dua program harus dimasukkan dalam proses belajar mengajar berupa pendidikan karakter bermuatan lokal. (Disdik/LK)

[07-December-2023] Bapak Asuh Anak Stunting Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Salurkan Paket Sembako [07-December-2023] Peringatan Hari Anti Korupsi 2023 bersama Kejaksaan Negeri Kota Pekanbaru [07-December-2023] Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mendapat penghargaan oleh BPMP Provinsi Riau [13-November-2023] Kegiatan Pendampingan Dan Advokasi Layanan PAUD Inklusif [18-October-2023] Antisipasi Bullying di Sekolah, Kejari - Disdik Gelar JMS di SMPN 9 Pekanbaru